Jakarta, jalanpikir.com – Usia berapa bayi bisa duduk? Umumnya bayi baru mulai bisa duduk dengan dibantu orangtua ketika usianya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut nantinya akan terus berkembang hingga bayi akhirnya bisa duduk mandiri ketika usianya 7 hingga 9 bulan umumnya.

Namun dr. Karina Faisha, Sp.A, dalam platform Tentang Anak menyebutkan, bahwasanya setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda dan beberapa mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai tonggak perkembangan tertentu.

Tanda Bayi Siap Belajar Duduk

Guna terus meningkatkan kemampuan bayi untuk duduk agar tumbuh kembangnya di ambang normal, Anda bisa terus melatihnya sejak dia mulai menunjukan tanda-tanda kemampuan duduk di antaranya mampu mengangkat kepala 90 derajat, mampu menopang dada dengan kuat, mengangkat badan, dan menggunakan keterampilan berguling dan tengkurap.

Tahapan Bayi Belajar Duduk Bulan ke Bulan

  1. Usia 3-4 bulan: Bayi mulai belajar duduk pertama kali, setelah mahir berguling dan tengkurap.
  2. Usia 4-5 bulan: Bayi dapat dibangunkan oleh ibunya untuk duduk, tetapi dia tidak bisa duduk sendiri untuk waktu yang lama.
  3. Usia 5-6 bulan: Dengan bantuan, bayi biasanya sudah dapat duduk.
  4. Usia 6-7 bulan: Bayi bisa duduk sebentar tanpa bantuan.
  5. Usia 7-9 bulan: Bayi bisa bangun sendiri untuk duduk tanpa bantuan dan bisa duduk lebih lama.

Cara Melatih Bayi agar Cepat Duduk

  1. Memancing Perhatian Bayi: Ibu dapat memancing si Kecil dengan mainan saat ia tengkurap, seperti kerincing, bola, mainan bergerak, atau mainan dengan warna yang menarik.
  2. Menyanggah badannya dengan bantal: ketika awal dia duduk, gunakan bantal sebagai penyanggah badannya.
  3. Menggunakan Kursi: Ibu dapat menggunakan kursi untuk membantu bayi belajar duduk dengan lebih baik.
  4. Menyediakan Mainan yang Menarik: Ibu dapat menyediakan mainan yang menarik untuk memancing perhatian bayi dan membantu memperkuat otot-otot leher, bahu, dan panggungnya.

Apa Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya ?

Jika bayi terlambat duduk, maka perlu diwaspadai keterlambatan perkembangan Si Kecil. Oleh karena itu, jika Si Kecil belum mampu menunjukkan tanda-tanda bisa duduk, seperti bisa menjaga kepalanya tegak dengan bantuan, Bunda harus menundanya untuk belajar makan.

Bagaimana Jika Bayi Terlambat Duduk ?

Jika bayi terlambat duduk, maka perlu diwaspadai keterlambatan perkembangan Si Kecil. Oleh karena itu, jika Si Kecil belum mampu menunjukkan tanda-tanda bisa duduk, seperti bisa menjaga kepalanya tegak dengan bantuan, Bunda harus menundanya untuk belajar makan. Kondisi ini sebaiknya dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan apakah memerlukan penanganan.

Apa Saja Tanda-Tanda Bahwa Bayi Siap Belajar Duduk?

Tanda-tanda bahwa bayi siap belajar duduk meliputi beberapa gestur yang menunjukkan kemampuan Si Kecil untuk mengembangkan keterampilan duduk. Berikut beberapa tanda yang umum ditemukan:

  1. Tengkurap sambil mengangkat kepala: Bayi yang tengkurap sambil mengangkat kepala menunjukkan bahwa ia mulai mengembangkan kontrol kepala yang baik. Kontrol kepala ini sangat penting untuk duduk, karena bayi harus dapat menjaga kepalanya tetap tegak ketika duduk.
  2. Memiringkan badan: Bayi yang memiringkan badan menunjukkan bahwa ia mulai mengembangkan kemampuan untuk mengontrol tubuhnya dan mengatur posisi badan. Keterampilan ini penting untuk duduk, karena bayi harus dapat mengatur posisi badan untuk menjaga keseimbangan.
  3. Tangan mulai bisa menopang badan: Bayi yang mulai menggunakan tangan untuk menopang badan menunjukkan bahwa ia mulai mengembangkan keterampilan untuk mengontrol tubuhnya dan menggunakan otot-ototnya untuk duduk.
  4. Duduk sebentar tanpa bantuan: Bayi yang dapat duduk sebentar tanpa bantuan menunjukkan bahwa ia mulai mengembangkan keterampilan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mengatur posisi badan. Keterampilan ini penting untuk duduk, karena bayi harus dapat menjaga keseimbangan ketika duduk.
  5. Suka mendorong tubuhnya: Bayi yang suka mendorong tubuhnya menunjukkan bahwa ia mulai mengembangkan kesadaran tubuh dan mengerti bagaimana mengatur posisi badan untuk duduk.
  6. Lakukan tummy time: Tummy time, atau latihan tengkurap, sangat penting untuk mengembangkan kesadaran tubuh bayi. Bayi yang siap duduk biasanya akan mendorong tubuhnya ke atas dan mencoba untuk berguling saat tengkurap. Keterampilan ini penting untuk duduk, karena bayi harus dapat mengatur posisi badan untuk menjaga keseimbangan.

Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Bunda dapat mengetahui kapan bayi siap belajar duduk dan membantu Si Kecil dalam mengembangkan keterampilan duduk.

Apakah Ada Perbedaan Perkembangan Duduk Antara Bayi Laki-Laki Dan Perempuan ?

Perbedaan perkembangan duduk antara bayi laki-laki dan perempuan relatif kecil. Umumnya, bayi laki-laki mencapai tonggak motorik kasar seperti duduk, merangkak, dan berjalan lebih awal daripada anak perempuan. Namun, hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa keterampilan motorik bayi laki-laki dan perempuan tidak berkembang secara signifikan.

Perkembangan Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar seperti duduk, merangkak, dan berjalan berkembang relatif seimbang antara bayi laki-laki dan perempuan. Bayi laki-laki cenderung lebih cepat dalam mengembangkan keterampilan motorik kasar, tetapi perbedaan ini relatif kecil dan tidak signifikan.

Perkembangan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus seperti menulis, menggambar, atau mewarna berkembang lebih cepat pada anak perempuan. Anak perempuan juga lebih mahir dalam berkomunikasi dan memiliki kosakata yang lebih luas ketimbang anak laki-laki.

Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisik anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang relatif kecil. Bayi laki-laki cenderung lebih berat saat lahir dan berlanjut seiring bertambahnya usia bayi, tetapi anak perempuan mengejar pada tahun-tahun awal batita. Kebanyakan anak mencapai setengah tinggi dewasa mereka pada usia 19 bulan, sedangkan anak laki-laki mencapai ukuran ini saat mereka mendekati usia 2 tahun.

Perkembangan Emosi

Anak perempuan lebih ekspresif dalam menunjukkan emosinya, seperti menangis saat sedih atau tertawa saat senang. Anak laki-laki, sebaliknya, lebih ekspresif dalam menunjukkan kemarahannya, seperti menendang atau memukul benda.

Perbedaan perkembangan duduk antara bayi laki-laki dan perempuan relatif kecil. Bayi laki-laki cenderung lebih cepat dalam mengembangkan keterampilan motorik kasar, tetapi anak perempuan lebih cepat dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan memiliki kosakata yang lebih luas. Perbedaan fisik dan emosi juga relatif kecil dan tidak signifikan. Setiap anak adalah individu yang tumbuh dan berkembang pada kecepatannya sendiri, dan perhatian dan dorongan yang baik diperlukan sejak awal untuk mencapai potensi penuhnya.

Semoga membantu, selamat belajar dan berbahagia bersama permata hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *