anak cerdas tidak stunting

Jakarta, www.jalanpikir.com – Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak yang penyebabnya adalah kurangnya penerimaan gizi baik, infeksi berulang serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung.

Stunting memberikan dampak bahaya berupa kegagalan tumbuh kembang anak dalam kondisi fisik beserta kemampuan kognitif anak yang akan terus berangsur hingga masa depannya.

Bahaya stunting membuat pemerintah berbenah memperbaiki gizi anak Indonesia. Hal tersebut tertuang pada Peraturan Presiden no. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Di mana kelompok yang menjadi sasaran penurunan stunting di antaranya remajaputri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta anak usia 0 hingga 59 bulan.

Pencegahan Stunting

Cara mencegah stunting ialah dengan memaksimalkan gizi pada seribu hari pertama kehidupan anak, sejak masa kandungan hingga anak berusia dua tahun.

Pada seribu hari pertama kehidupan anak, optimalisasi tumbuh kembang sangat membutuhkan peran keluarga. Karena fase tersebut merupakan fase kritis guna anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas dan optimal.

  1. Masa Mengandung
    Saat mengandung, sang Ibu perlu rutin memeriksakan kandungan, minum vitamin dan hidup secara sehat. Pada masa ini, pastikan Ayah terus mendampingi dan memastikan Ibu mengonsumsi makanan minuman yang kaya nutrisi.
  2. Masa Meyusui
    Memasuki fase menyusui, ikhtiar dalam mencegah stunting ialah dengan memberikan ASI Ekslusif sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan. Setelah enam bulan bayi mendapat asupan MPASI dan ASI terus diberikan hingga usia 24 bulan.

    Hati-hati dengan informasi sesat dari siapapun yang merekomendasikan bayi untuk diberi makanan atau minuman lain selain ASI. NO! Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika memang perlu memberikan susu formula (Sufor) pada bayi.
  3. Masa MPASI
    Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan fase yang dapat dilalui saat anak berusia enam bulan. Pada fase ini, orangtua perlu bijak dan maksimal dalam memberikan gizi yang terbaik untuk anak.

Selain tiga hal di atas, Menurut MillenniumChallange Account (2014), stunting juga dapat dicegah dengan meningkatkan akses terhadpa air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kesehatan lingkungan.

Hal tersebut berguna agar anak tidak mengalami gangguan saluran pencernaan yang membuat teralihkannya energi untuk pertumbuhan. Terus pantau tumbuh kembang anak di Posyandu atau akses kesehatan ainnya sebagai cara strategis mendeteksi terjadinya gangguan pertumbuhan.

Sumber: https://kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/17170399196657f32ff04cf3.76189362.pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *